Selasa, 14 Desember 2010

MINYAK KAYU PUTIH


MINYAK KAYU PUTIH

1. Price = harga

Harga dari yang bentuk kecil kurang lebih Rp. 3500 sampai yang besar Rp. 25000

· Leader

Dengan harga yang di tawarkan ini mudah-mudahan akan semakin meningkatnya tingkat penjualan yang ditawarkan kepada konsumen karna pemimpin usaha ini mampu memimpin dengan baik dalam mempromosikan produk-produknya.

· Follower

Dengan merek dan kemasan yang menarik ini memudahkan konsumen untuk mengingat produk tersebut dan ingin membuka bisnis penjualan minyak kayu putih sehingga banyak para pebisnis untuk mengikuti usaha tersebut.

2. Produk Minyak Kayuputih

Minyak kayu putih (cajuput oil, oleum-melaleuca-cajeputi, atau oleum cajeputi) dihasilkan dari hasil penyulingan daun dan ranting kayu putih (M. leucadendra). Minyak atsiri ini dipakai sebagai minyak pengobatan, dapat dikonsumsi per oral (diminum) atau, lebih umum, dibalurkan ke bagian tubuh. Khasiatnya adalah sebagai penghangat tubuh, pelemas otot, dan mencegah perut kembung.Minyak ini mengandung terutama eukaliptol (1,8-cineol) (komponen paling banyak, sekitar 60%), α-terpineol dan ester asetatnya, α-pinen, dan limonen.

v Fisik {Merek sampel yang mudah diingat}

karena merk ini mudah diucapkan, sudah dikenal oleh masyarakat, diingat karena khasiatnya, produk yag sudah cukup lama pula, dan sudah dilindungi karena telah didaftarkan.

· Motif

Motif adalah alasan sebab orang melakukan sesuatu, dalam hal ini orang membuat produk yaitu sebagai penghangat tubuh dan mengobati gatal-gatal.

· Bentuk

Bentuk dari produk minyak kayu putih ini berbentuk cairan yang dimasukan kedalam botol.

· Rasa

Minyak kayu putih yang juga dikenal dengan sebutan minyak atsiri, merupakan hasil destilasi atau penyulingan daun kayu putih (Melaleuca Leucadendron Linn) yang memiliki aroma dan khasiat yang khas seperti hangat.

· Warna

Warna dari kemasan produk ini berwarna hijau sesuai dengan produknya dan memberikan kesan alami

v Kemasan

Kemasan dari minyak kayu putih ini dalah berbentuk botol, mulai dari ukuran yang kecil sampai dengan ukuran yang paling besar. Minyak kayu putih ini juga mengalami perubahan desain untuk mengantisipasi agar konsumen tidak jenuh dengan produk mereka. Botol dari minyak kayu putih ini juga dapat didaur ulang menjadi hiasan rumah dan mainan untuk anak kecil. Dalam kemasan yang terdapat dibotol juga diinformasikan bahan-bahan apa saja yang terkandung dalam minyak kayu putih, manfaat minyak kayu putih sebagai apa saja, dll.

· Warna

Warna dari kemasan produk ini berwarna hijau sesuai dengan produknya dan memberikan kesan alami

· Bahan

Minyak kayu putih dihasilkan dari penyulingan daun dan ranting kayu putih sehingga pembuatannya masih alami dan tradisional. Bahan yang digunakan oleh produk ini masih sangat alami karena berasal dari pohon kayu putih langsung.

· Keamanan

Mutu minyak kayu putih diklasifikasikan menjadi dua, yaitu mutu Utama (U) dan mutu Pertama (P). Keduanya dibedakan oleh kadar cineol, yaitu senyawa kimia golongan ester turunan terpen alkohol yang terdapat dalam minyak atsiri seperti kayu putih. Minyak kayu putih mutu U mempunyai kadar cineol ≥ 55%, sedang mutu P kadar cineolnya kurang dari 55%. Secara umum, kayu putih dikatakan bermutu apabila mempunyai bau khas minyak kayu putih, memiliki berat jenis yang diukur pada suhu 15oC sebesar 0,90 – 0,93, memiliki indeks bias pada suhu 20oC berkisar antara 1,46 – 1,47 dan putaran optiknya pada suhu 27,5oC sebesar (-4)o – 0o. Indeks bias adalah bilangan yang menunjukkan perbandingan antara sinus sudut datang dengan sinus sudut bias cahaya, sedangkan yang dimaksud putaran optikadalah besarnya pemutaran bidang polarisasi suatu zat.

Disamping itu, minyak kayu putih yang bermutu akan tetap jernih bila dilakukan uji kelarutan dalam alkohol 80%, yaitu dalam perbandingan 1 : 1, 1 : 2, dan seterusnya s.d. 1 : 10. Dalam minyak kayu putih tidak diperkenankan adanya minyak lemak dan minyak pelican. Minyak lemak merupakan minyak yang berasal dari hewan maupun tumbuhan, seperti lemak sapi dan minyak kelapa, yang mungkin ditambahkan sebagai bahan pencampur dalam minyak kayu putih. Demikian juga minyak pelican yang merupakan golongan minyak bumi seperti minyak tanah (kerosene) dan bensin biasa digunakan sebagai bahan pencampur minyak kayu putih, sehingga merusak mutu kayu putih tersebut.

Bagian terpenting dalam standar tersebut, selain penetapan mutu di atas, adalah cara uji untuk mengetahui mutu minyak kayu putih, baik yang tercantum di dalam dokumen maupun kemasan. Pengujian dilakukan dengan dua cara, yaitu cara uji visual dan cara uji laboratories. Cara uji visual dilakukan untuk uji bau, sedangkan uji laboratories dilaksanakan untuk menguji kadar cineol, berat jenis, indeks bias, putaran optik, uji kelarutan dalam alkohol 80%, kandungan minyak lemak dan kandungan minyak pelican minyak kayuputih ini sudah terbukti keamanannya.

· Kemudahan u/digunakan

Dalam penggunaan produk ini hanya cukup di oleskan ke bagian tubuh yang terasa gatal atau dingin, sehingga tubuh terasa hangat dan rasa gatalpun hilang.

· Kemudahan u/dibawa

Dengan berbagai macam bentuk produk dari yang kecil sampai yang berbentuk besar sekalipun bisa dibawa dalam tas ataupun saku,sehingga produk ini sangat mudah untuk dibawa kemanapun dan selalu ada disaat dibutuhkan.

v Place/tempat

Dalam penjualannya kita bisa menjual di berbagai toko ataupun apotik bahkan di warung-warung kecil.

v Pemasaran {promosi}

Kita mempromosikan produk ini dengan memperkenalkan dari segi khasiatnya, keunggulan dari produk ini, dan memberikan harga yang terjangkau dari bentuk-bentuk yang ada. Sehingga Konsumenpun tertarik untuk membeli produk ini.

· Frekuensi

Dari Frekuensi yang didapat dalam penjualan Produk ini cukup meningkat, karena produk Minyak Kayu Putih ini mudah di ingat dan khasiatnyapun terbukti

· Media yang dipilih

Produk ini dapat dipasarkan juga melalui media televisi,media surat kabar,ataupumedia internet {website}.

· Materi promosi

Sales Promotion yaitu dengan menggunakan pegawai / orang yang akan memasarkan produk tersebut secara Personal Selling ( Tatap Muka )